Pakta Pertahanan Aukus: Inggris, Amerika Serikat, Dan Australia Siap Lawan China

Australia akan diperbolehkan untuk membangun kapal selam bertenaga nuklir setelah bergabung dalam Pakta Aukus bersama Inggris dan Amerika Serikat.

Australia (AU), Inggris (UK),  dan Amerika Serikat (US) mengumumkan pakta pertahanan Aukus sebagai upaya untuk melawan pengaruh China di wilayah Asia-Pasifik. 

Pakta Aukus (AU, UK, dan US) akan mengizinkan Australia untuk membangun kapal selam bertenaga nuklir yang pertama kalinya dalam sejarah negara Kanguru. Teknologi kapal selam nuklir tersebut akan disediakan oleh  Amerika Serikat (AS).

Pakta ini juga mencakup tentang Artificial Intelligent (AI) dan teknologi lainnya. Menurut para analis, Pakta Aukus merupakan salah satu kemitraan pertahanan terbesar yang disetujui oleh ketiga negara tersebut dalam beberapa dekade terakhir ini.

kapal selam nuklir inggris
HMS Trenchant muncul ke permukaan, memecah es Arktik dalam latihan militer ICEX 2018.

Respon China Terhadap Pakta Aukus

China mengutuk pakta ini dan menyebutnya sebagai hal yang "sangat tidak bertanggung jawab".

Juru bicara kementerian luar negeri China, Zhao Lijian, mengatakan bahwa pakta Aukus "sangat merusak perdamaian dan stabilitas regional dan mengintensifkan perlombaan senjata".

Kedutaan China di Washington menuduh ketiga negara tersebut memiliki "mentalitas Perang Dingin dan prasangka ideologis".

Pakta Aukus Dan Hubungan Australia-Prancis

Pakta Aukus juga menimbulkan perselisihan dengan Prancis. Sebelumnya, Prancis memiliki kesepakatan dengan Australia untuk membangun 12 kapal selam. Akibat disetujuinya pakta ini, Prancis kehilangan kesepakatan tersebut.

Menteri Luar Negeri Prancis, Jean-Yves Le Drian, mengatakan kepada radio France Info bahwa pakta ini merupakan bentuk pengkhianatan. Le Drian menuduh negara-negara pakta Aukus telah menusuk Prancis dari belakang.

Pengumuman Pakta Aukus


Kemitraan ini diumumkan dalam konferensi pers virtual bersama Presiden AS Joe Biden, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, dan Perdana Menteri Australia Scott Morrison pada hari Rabu, 15 September 2021.

Nama negara China tidak disebutkan secara langsung. Namun, ketiga pemimpin tersebut berulang kali merujuk pada masalah keamanan regional yang mereka katakan telah "tumbuh secara signifikan".

Berbicara kepada BBC, Menteri Pertahanan Inggris, Ben Wallace, mengatakan bahwa China telah meningkatkan pengeluaran militer terbesar dalam sejarahnya.

Dalam beberapa tahun terakhir, Beijing dituduh telah meningkatkan ketegangan di wilayah yang disengketakan seperti Laut Cina Selatan. 

Kapal selam bertenaga nuklir milik China, Tipe-094 kelas Jin.
Kapal selam bertenaga nuklir milik China, Tipe-094 kelas Jin.

Pada hari Kamis, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan bawa pakta ini akan diharapkan dapat menjaga keamanan dan stabilitas di seluruh dunia dan menghasilkan ratusan lapangan pekerjaan berketerampilan tinggi. 

Dia juga mengatakan bahwa hubungan antara Inggris dengan Prancis masih kokoh.

Aliansi pertahanan Aukus mungkin merupakan pakta keamanan paling signifikan antara ketiga negara tersebut sejak Perang Dunia Kedua.

Ketiga negara Pakta Aukus beserta Selandia Baru dan Kanada sebenarnya memiliki pakta pertukaran informasi intelejen bernama Five Eyes. Namun, Pakta Aukus merupakan pakta yang terpisah dari aliansi Five Eyes. Ketiga negara tersebut akan lebih berfokus kepada peningkatan kemampuan militer.

Pakta Aukus tidak hanya mencakup pembangunan kapal selam nuklir untuk Australia namun juga akan melibatkan pertukaran kemampuan dunia maya dan teknologi bawah laut lainnya.

"(Pakta) ini merupakan kesempatan bersejarah bagi ketiga negara, dengan sekutu dan mitra yang berpikiran sama, untuk melindungi nilai-nilai bersama dan mempromosikan keamanan dan kemakmuran di kawasan Indo-Pasifik," - Pernyataan bersama Pakta Aukus.

Negara-negara Barat telah mewaspadai investasi infrastruktur China di pulau-pulau Pasifik, dan juga mengkritik sanksi perdagangan China terhadap negara-negara seperti Australia.

Australia di masa lalu memiliki hubungan yang baik dengan China, mitra dagang terbesarnya. Namun hubungan ini telah memburuk dalam beberapa tahun terakhir di tengah ketegangan politik

Pakta pertahanan ini juga mengningkatkan ketengangan dengan Prancis setelah Australia merobek kesepakatan bernilai A$50bn (€31 milyar; £27 milyar) untuk membangun 12 kapal selam.

"Kami telah menjalin hubungan saling percaya dengan Australia, kepercayaan ini telah dikhianati," kata menteri pertahanan Prancis.

Fokus Terhadap Pembangunan Kapal Selam Nuklir

Kapal selam nuklir mampu bergerak dengan kecepatan yang jauh lebih tinggi dan lebih sulit dideteksi jika dibandingkan armada bertenaga konvensional. 

Selain itu, kapal selam nuklir juga bisa tetap menyelam selama berbulan-bulan, menembakkan rudal jarak jauh dan memiliki kapasitas amunisi yang lebih banyak. 

Penempatan kapal selam nuklir di Australia sangat penting untuk menjaga pengaruh AS di kawasan indo-pasifik.

AS membagikan teknologi kapal selam nuklir untuk yang pertama kalinya dalam 50 tahun. Sebelumnya, Paman Sam membagikan teknologi ini dengen Inggris pada masa Perang Dingin.

Australia akan menjadi negara ketujuh di dunia yang mengoperasikan kapal selam bertenaga nuklir, setelah AS, Inggris, Prancis, Cina, India, dan Rusia.

Australia telah menegaskan kembali bahwa pihaknya tidak berniat memperoleh senjata nuklir. Perlu diketahui bahwa kapal selam bertenaga nuklir tidak selalu membawa senjata berhulu ledak nuklir.

Sementara itu, pihak Selandia Baru mengatakan akan melarang kapal selam Australia dari perairannya, sejalan dengan kebijakan yang sudah ada tentang keberadaan kapal selam bertenaga nuklir.

Selandia Baru, meskipun merupakan anggota Five Eyes, lebih berhati-hati dalam menyelaraskan diri dengan AS atau China di Pasifik.

Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern, mengatakan bahwa negaranya belum dibungi untuk bergabung dalam pakta Aukus.

Adaptasi dari bbc.com: "Aukus: UK, US and Australia launch pact to counter China".