Efek Kemajuan Teknologi Terhadap Moral Bangsa - Dinamika Pancasila
Di penghujung tahun 2020 ini kita bisa mengevalusai bahwa moralitas bangsa Indonesia, terutama dari kalangan pemuda, semakin menurun jika dibandingkan dengan tahun-tahun lalu. Penurunan moral bangsa ini tidak lepas dari kemajuan teknologi.
Akhir-akhir ini, kita sering mendengar berita miris yang mengabarkan skandal-skandal online dari berbagai golongan masyarakat.
Perbuatan maksiat, seperti prostisusi dan judi online, semakin marak. Hoaks dan berita bohong pun juga semakin merebak.
Teknologi, terutama internet dan smartphone, disalahgunakan sebagai alat penyebar perbuatan hina dan fitnah.
Kemajuan teknologi tentunya memang memudahkan kita untuk menjalani kehidupan sehari-hari. Namun, jika pengguna tidak dibekali moral yang benar, teknologi tersebut justru memilik efek yang bisa merusak persatuan bangsa.
Apakah kita harus menahan laju perkembangan teknologi?
Tentu saja tidak. Kemajuan teknologi merupakan hal yang mustahil untuk di bendung. Kepintaran manusia untuk melakukan inovasi merupakan salah satu faktor utama yang membedakan kita dari binatang.
Kehidupan kita disaat ini jauh berbeda jika dibandingkan dengan sepuluh tahun yang lalu berkat kemajuan teknologi. Sekarang, semua hal bisa dilakukan dengan lebih praktis dan mudah. Online shopping, e-money, video call dan teknologi baru lainya bisa dinikmati oleh semua orang dengan biaya yang terjangkau.
Laju penyebaran informasi pun juga menjadi sangat cepat. Misalnya, kita bisa segera mengetahui dan memprediksi hasil pemilu berkat teknologi quick count. Kita juga bisa mendengar kabar dari mancanegara cukup melalui website atau pun YouTube.
Selain kemampuan berinovasi, moral merupakan faktor utama lainya yang membedakan kita dari binatang. Inovasi teknologi modern, jika tidak diimbangin dengan akhlak yang baik, akan menjerumuskan manusia dan bahkan membuat kita menjadi lebih buruk dari binatang.
Peredaran video pornografi dan konten-konten negatif lainya di Internet harus selalu kita waspadai. Jangan sampai generasi penerus bangsa terpengaruh.
Pada hakikatnya, kemajuan teknologi adalah hal yang persifat netral. Moral pengguna lah yang menentukan apakah perkembangan teknologi merupakan hal yang baik ataupun buruk.
Laju kemajuan teknologi yang sangat cepat ini bila tidak diikuti dengan
pendidikan moral akan berpotensi menimbulkan kerusakan terhadap kehidupan
kita.
Kompas Moral Agar Tak Hilang Arah di Era Modern
Sebagai Warga Negara Indonesia, kita sebenarnya sudah memiliki kompas moral yang bisa kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Pancasila, yang merupakan landasan dasar Negara, bisa digunakan sebagai pedoman dalam menghadapi kemajuan teknologi.
- Sila pertama, Ketuhanan yang Maha Esa. Sila ini mewajibkan warga Negara Indonesia untuk menjadi manusia yang beragama. Dengan kata lain, agama adalah kompas moral yang paling ampuh untuk melindungi kita dari efek buruk kemajuan teknologi
- Sila kedua, kemanusiaan yang adil dan beradap, mengajarkan kita untuk menjadi manusia yang selalu menjunjung tinggi adap dan etika dimanapun, termasuk di dunia maya. Misalnya, di forum-forum online, kita tetap harus menjaga adap kita.
- Sila ketiga persatuan Indonesia, bisa kita maknai bahwa warga Negara Indonesia di dunia maya tetap harus menjunjung tinggi persatuan. Hoaks harus diberantas dengan tegas agar kemajuan teknologi bisa dirasakan manfaat positifnya.
- Sila keempat, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dan permusyawaratan/perwakilan. Saat kita berdiskusi di dunia maya, jangan lupa dengan sila ini. Kita diminta untuk selalu mengedepakan permusyawaratan yang sehat. Jangan toxic saat berkomentar di dunia maya.
- Sila kelima, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Saat memanfaatkan teknologi, alangkah baiknya jika kita menggunakanya untuk kepentingan sosial. Kita diharapkan untuk selalu menghargai satu sama lain termasuk saat berada di dunia maya.
Jadi, bisa kita simpulkan bahwa Pancasila merupakan kompas moral yang efektif sebagai acuan hidup di era kemajuan teknologi moderen.
Syarat bid proyek menulis di https://beritaku.id/ oleh Shoffan M.
Posting Komentar