Ketegangan Meningkat: China dan India Kirim Puluhan Ribu Pasukan ke Perbatasan

Update terbaru konflik perbatasan antara China dan India. Terjadi penambahan pasukan signifikan.

China dan India memindahkan puluhan ribu tentaranya ke wilayah perbatasan yang disengketakan, Ladakh Timur. Hal ini disebabkan karena ketegangan militer yang terus meningkat sejak terjadinya pertempuran terbatas antara kedua negara bersenjata nuklir tersebut pada bulan Juni tahun lalu.

Tentara Pembebasan Rakyat China (People's Liberation Army) secara bertahap meningkatkan jumlah pasukan di perbatasan menjadi kurang lebih sebanyak 50.000 personel, naik dari sekitar 15.000 personel pada Juni lalu. Hal ini dikemukanan oleh pejabat intelijen dan militer India kepada Wall Street Journal. 

India juga telah mengerahkan puluhan ribu tentara dan artileri berat ke wilayah tersebut.

konflik tentara China vs India
Konfrontasi antara tentara China dan India di perbatasan, Mei-Juni 2020.

Sebagian besar penambahan jumlah personel militer terjadi di wilayah Ladakh Timur, yang tumpang tindih dengan Kashmir dan Tibet. Daerah ini merupakan wilayah yang memiliki nilai strategis utama karena mencakup beberapa sungai penting yang memasok sejumlah besar aliran air ke China dan India.

Dua negara adidaya terbesar di Asia ini secara resmi pernah berperang pada tahun 1962. Perang tersebut berlangsung selama satu bulan dan satu hari. Sebanyak 722 tentara China tewas dan 1.383 tentara India tewas, menurut Institut Studi Perdamaian dan Konflik. Ribuan lainnya di kedua belah pihak terluka dan ditangkap.

Medan pegunungan Himalaya yang berbukit-bukit dan bergerigi menjadi salah satu alasan utama mengapa kedua negara tidak lagi berperang secara terbuka.

Namun, pada bulan Mei dan Juni 2020, di Lembah Galwan, dataran tinggi bukit Himalaya, China dan India terlibat dalam konfrontasi paling berdarah dalam beberapa dekade terakhir. Peristiwa ini menewaskan 20 tentara India dan 4 tentara China.

India telah memposisikan ulang sekitar 50.000 tentara di sepanjang perbatasan Himalaya, sementara skuadron pesawat tempur telah dipindahkan ke pangkalan utara dan tank juga dikerahkan kembali.

Pakistan tampaknya tidak lagi menjadi prioritas kebijakan luar negeri terbesar Delhi meskipun pernah berperang tiga kali di wilayah Kashmir. Sekitar 200.000 tentara ditempatkan di perbatasannya dengan China.

Map area konflik china vs india
Wilayah konflik, India (biru), China (kuning), dan Pakistan (hijau).

China dan India, yang sama-sama bersenjata nuklir, telah berhasil menghindari konfrontasi signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Namun, kedua pihak belum berhasil menetapkan garis perbatasan yang disetujui. Saat ini kedua negara dipisahkan oleh garis demarkasi 2.000 mil yang tidak jelas. Wilayah ini disebut juga sebagai Garis Kontrol Aktual (Line of Actual Control).

India memiliki klaim kontrol ke wilayah dimana pasukan China menarik diri pada akhir perang 1962. China memiliki kontrol yang meluas ke wilyah yang mereka kuasai sebelum perang.

Di timur, Cina terus mengklaim Arunachal Pradesh. Wilayah tersebut diklaim India sebagai negara bagiannya. Cina juga mengklaim dataran tinggi Aksai Chin di bagian barat.

Kedua belah pihak sebelumnya berpegang pada aturan untuk menghentikan konflik agar tidak terjadi eskalasi. Peraturan ini  melarang pasukan perbatasan dari kedua negara untuk membawa senjata api. Namun, aturan ini diubah tahun lalu setelah bentrokan brutal di Lembah Galwan, di mana pasukan perbatasan saling memukul dengan tongkat dan pentungan yang dibungkus kawat berduri.

Seorang juru bicara kementerian luar negeri China mengatakan bahwa situasi di perbatasan saat ini stabil dan terkendali.

"China percaya bahwa setiap perlombaan senjata dan pembangunan infrastruktur yang ditujukan untuk kontrol militer tidak kondusif bagi pemeliharaan perdamaian dan ketenangan di daerah perbatasan," kata juru bicara tersebut kepada Wall Street Journal.

Pernyataan pers pada 27 Juni menyebutkan bahwa Menteri Pertahanan India Rajnath Singh, didampingi oleh pejabat militer senior termasuk Panglima Angkatan Darat Jenderal M. M. Naravane, mengujungi Ladakh pada akhir bulan lalu untuk meninjau kesiapan militer.