Apa Itu Amonium Nitrat? Ledakan Dahsyat di Beirut Dibandingkan Dengan Hiroshima

Amonium Nitrat merupakan senyawa kimia yang pada umumnya digunakan sebagai pupuk tanaman. Namun, jika disimpan tidak benar, bahan ini bisa meledak!
Ledakan dahsyat mengguncang ibu kota Lebanon, Beirut pada tanggal 4 Agustus 2020, pukul 18:08 waktu setempat. Ratusan orang dikabarkan meninggal dunia dan ribuan lainya luka-luka. Gubernur Beirut, Marwan Abboud, memperkirakan setidaknya 300,000 warga juga kehilangan tempat tinggalnya.

Tragedi ini disebabkan oleh ledakan Amonium Nitrat seberat 2750 metrik ton yang disimpan secara tidak aman di gudang pelabuhan Beirut.

United States Geological Survery melaporkan bahwa ledakan tersebut menyebabkan gempa berkekuatan 3.3 SR. Guncangan ini bahkan bisa dirasakan hingga sejauh Cyprus yang berjarak kurang lebih 240 Km dari pusat ledakan.

lokasi ledakan beirut 2020


Apa itu Amonium Nitrat?


Mungkin kalian jadi penasaran tentang apa itu Amonium Nitrat setelah mendengarkan berita tersebut. Kok bisa ada bahan yang mudah meledak disimpan di area perkotaan?

Amonium Nitrat merupakan senyawa kimia yang pada umumnya digunakan sebagai pupuk. Menurut Balai Penenlitian Lahan Rawa, Kementrian Pertanian, senyawa kimia ini mengandung Nitrogen yang sangat dibutuhkan untuk menunjang pertumbuhan tanaman.

Nitrogen merupakan bagian penting dari nukleoprotein, asam amino, amina, asam gula, polipeptida dan senyawa organik dalam tumbuhan. Nitrogen membantu tanaman untuk memproduksi zat hijau daun atau klorofil yang digunakan dalam proses fotosintesis.

Menurut Al Jazeera, Amonium Nitrat yang meledak di Beirut merupakan hasil sitaan dari sebuah kapal milik kebangsaan Rusia pada tahun 2014. Kargo berbahaya tersebut ternyata sudah 6 tahun berada di pelabuhan Beirut.

Petugas bea cukai setempat sebenarnya telah meminta pihak penegak hukum agar Amonium Nitrat tersebut diekspor atau disumbangkan kepada angkatan bersenjata Lebanon. Namun, permintaan tersebut tidak menuai respon hingga akhirnya kargo petaka pun meledak.

Kenapa Pupuk Amonium Nitrat Bisa Meledak?


Amonium Nitrat sebenarnya tidak mudah terbakar dengan sendirinya. Hal tersebut dinyatakan oleh Profesor Stewart Walker dari school of Forensic, Environmental and Analytical Chemistry, Flinders University di Adelaide, Australia.

Amonium Nitrat yang berada di gudang pelabuhan Beirut memang terbakar sebelum terjadinya ledakan. Belum diketahui penyebab awal kebakaran tersebut.

Ketika Amonium Nitrat terbakar, senyawa ini akan melepaskan gas yang panas dalam volume yang tinggi. Kerena terjadi kenaikan volume akibat perubahan bentuk dari zat padat menjadi gas, maka terjadilah penumpukan tekanan. Gudang penyimpanan pun seolah-olah berubah menjadi tabung gas raksasa yang siap meledak.
NH4NO3 (s) → 2 H2O (g) + N2O (g)
Amonum Nitrat padat yang dipananskan mengahsilkan uap air dan gas Dinitrogen Oksida.
Karena suhu ruangan penyimpanan naik akibat kebakaran, volume gas tersebut juga mengembang dengan sangat cepat. Akibatnya gudang pun tidak sanggup lagi menahan tekanan dan terjadilah ledakan dahsyat. Tekanan yang tiba-tiba terlepas itu menjadi shockwave yang akhirnya meluluhlantakan daerah sekitar pelabuhan.

Profesor Walker juga menambahkan bahwa asap berwarna merah-oranye-coklat adalah karakteristik dari dinitrogen oksida. Gas ini merupakan senyawa beracun yang dilepaskan dari hasil pembakaran Amonimu Nitrat.

Jika kalian berada dekat dengan gelombang ledakan (shockwave), kalian akan terangkat dari tanah dan terlempar. Tekanan tersebut akan menyebabkan kerusakan pada gendang telinga, paru-paru, organ dalam lainya, dan patah tulang. Temperatur yang tinggi akan mengakibatkan luka bakar pada kulit dan paru-paru.

efek shockwave ledakan beirut
Efek shockwave ledakan Beirut. Source: VOA.

Pebandingan Ledakan Beirut Dengan Bom Atom Hirosima


Menurut The New York Times, 2750 metrik ton Amonium Nitrat kurang lebih setara dengan 1155 ton TNT. Ledakan yang dihasilkan akan meratakan gedung sejauh 244 meter dan memecahkan kaca rumah yang berjarak lebih dari dua kilometer.

Bandingkan dengan bom konvensional terbesar yang digunakan oleh tentara Amerika Serikat, GBU-43 Massive Ordnance Air Blast (Mother of All Bomb). Bom ini "hanya" memiliki kekuatan setara dengan 9.35 ton TNT.

Sementara itu, bom atom "Little Boy" yang di jatuhkan diatas kota Hiroshima, Jepang, pada Perang Dunia ke-2 memiliki kekuatan setara dengan 15000 ton TNT. Hari ini, tanggal 6 Agustus 2020, bertepatan dengan hari peringatan 75 tahun dijatuhkanya bom atom pertama di dunia.

Artinya, energi yang di lepaskan pada ledakan beirut "hanya" kurang lebih seperlimabelas atau 6.7% dari ledakan bom atom Hirosima.

Namun perlu diingat kalau ledakan nuklir tidak bisa serta-merta sebanding dengan ledakan biasa. Ledakan nuklir menyebabkan komplikasi seperti radiasi yang bisa mematikan dalam jangka panjang.

Warga Indonesia juga pernah merasakan pahitnya ledakan Amonium Nitrat. Senyawa ini sering disalahgunakan untuk aksi terorisme. Tidak boleh terjadi kelengahan dalam pengawasan perdagangan Amonium Nitrat!

bendera lebanon

Cara Menyimpan Amonium Nitrat

  • Jauhkan Amonium Nitrat dari sumber api.
  • Jauhkan dari bahan lain apa pun yang mudah terbakar.
  • Ekstra hati-hati saat mengirim kontainer berisi Amonium Nitrat, baik melalui jalan darat maupun laut.
  • Jangan menyimpan Amonium Nitrat dalam jumlah besar di satu tempat. Pisahkan dalam kontainer kecil.
  • Jauhkan dari satu sama lain, sehingga jika salah satu kontainer terbakar, api tidak menyebar ke kontainer lain.
Amonium nitrat yang disimpan dengan sembarangan memang sudah diketahui bisa menyebabkan ledakan. Misalnya di Oppau, Jerman; di Galveston Bay, Texas; di Waco, Texas; dan Tianjin di China. Hal tersebut dituturkan oleh Andrea Sella, Profesor Kimia Anorganik di University College London kepada Science Media Center.

Kalau kalian memiliki pupuk Amonium Nitrat dirumah, pastikan pupuk tersebut disimpan di tempat yang aman!